Tangan Lexi bergetar, matanya memanas dan perasaan untuk menangis tidak lagi dapat dia tahan dengan baik. Air mata menetes dari kelopak matanya yang besar, Lexi duduk bersimpuh di lantai membayangkan apa yang baru saja di perbuat nya di ruang operasi sebelumnya.
Satu jam yang lalu (flashback)
"Kamu dapat menemukannya, apa itu terlihat?" tanya Lexi kepada Asisten Dokter yang membantunya operasi kali ini.
"Aku tidak dapat melihatnya, Dokter. Bagaimana ini ada terlalu banyak darah."
"Jika kamu tidak bisa melakukannya maka lepaskan, aku yang akan menggantikan," balas Lexi dengan suara dingin dan tegas.
Semua orang yang ada di ruang operasi menatap Lexi cemas, dahi mereka di penuhi dengan keringat sebesar biji jagung. Para perawat tidak berhenti menyeka keringat dari dahi Lexi, mengeringkan nya dengan baik agar tidak terjadi infeksi saat membuka perut seperti ini.
"Baik aku akan melepaskannya."