"Kira-kira Ben pernah suka sama si Elsa-elsa itu nggak, ya, Mah?" tanya Lexi seraya mendorong trolly yang sudah terisi setengah penuh. Sedangkan, Mamah yang bertugas untuk memasukkan barang dan bahan-bahan makanan yang di butuhkan.
Mamah tidak hanya membelinya untuk Lexi, tapi juga untuk stok di rumahnya sendiri. Jadi ada banyak sekali barang yang perempuan setengah baya itu. Lexi sendiri tidak peduli dan hanya mendorong trolly, kemudian ikut berhenti saat Mamah juga berhenti.
"Elsa siapa?" Mamah yang sedang memilih apel mengerutkan dahi bingung mendengar nama yang terdengar asing di telinganya tersebut.
"Elsa itu nama perempuan yang tadi bertemu dengan Ibu di dekat parkiran, memangnya Mamah tidak mendengar namanya saat dia memperkenalkan diri?"
"Oh, iya namanya Elsa. Mamah lupa." Mamah mengangguk kemudian kembali memilih apel yang menurutnya memiliki kualitas terbaik.