Sepanjang malam Ben tidak bisa kembali menutup matanya, dia terus memperhatikan Lexi yang berbaring di sebelahnya bernapas dengan teratur namun dengan mata tertutup. Tidak lama setelah perempuan itu mengkonsumsi obat-obatannya, dia tidur dan terlelap kembali dalam mimpi.
Meski Lexi tidur, tapi Ben sama sekali tidak dapat tidur meski dia juga mengantuk. Perasaan khawatir takut jika sakit Lexi akan semakin parah, maka dari itu dia terus memperhatikannya bahkan ketika Lexi tertidur seperti sekarang.
Karena jam juga sudah menunjukkan jika fajar akan segera datang, Ben memendam perasaan ingin tidur. Dia bahkan menyempatkan diri untuk membuat kopi dan turun ke dapur untuk membuatnya, Ben mencegah dirinya untuk tidur kembali dan memaksakan diri untuk terus terjaga.