Lexi membenamkan wajahnya di dada Ben, menghirup bau sang suami yang sangat memanjakan indra penciuman nya. Berbicara tentang perasaan dengan pasangan seperti itu membuat hati Lexi terasa sangat nyaman.
Siapa yang akan mengira jika teman kecilnya akan menjadi suami masa depannya ketika tumbuh dewasa. Mungkin sesekali Lexi memang pernah membayangkan hal ini di dalam hidupnya, tapi dia tidak pernah berpikir jauh dan menjadikannya nyata di dalam hidupnya.
"Ya, aku juga senang bisa bersama dengan kamu di hidup ini."
**
"Gimana Lexi, kamu masih belum ngisi juga sampai sekarang."
Lexi memutar bola mata malas, tapi tentu dia melakukannya di depan Tante Rose yang mempunyai mulut setajam silet tersebut. Jika Lexi nekat melakukannya dia mungkin akan menjadi bahan gibahnya di lain waktu. Dengan mengatakan jika Lexi adalah seorang perempuan yang tidak sopan, yang berani memutar matanya di depan orang tua.