Rian hanya bisa menunduk tanpa berani menatap Daffa. Sungguh saat ini laki-laki itu diliputi perasaan malu dan juga rasa bersalah. Malu karena selalu merepotkan Daffa, dan merasa bersalah karena sudah membuat Daffa menganggap bahwa dirinya tidak lagi dianggap.
"Rian, kalau kamu tidak ingin Kakak bantu secara langsung, datanglah kembali ke perusahaan. Bekerjalah seperti biasanya karena kamu memang tidak pernah dipecat atau pun digantikan oleh orang lain. Lagipula, selain keluarga kita, tidak ada yang tahu tentang siapa kamu yang sebenarnya. Di mata semua orang, kamu masih anak bungsu dari keluarga Eldaz," ucap Daffa meyakinkan Rian jika tidak ada yang tahu tentang status lelaki itu yang sebenarnya selain anggota keluarga.
Rian mendongak dan menatap kakaknya dengan tatapan yang sulit diartikan. Hembusan napas kasar terdengar dari bibir laki-laki itu seolah sedang meringankan beban yang tertumpuk di hatinya.