Siji sedang makan martabak manis di teras saat ini. Lumayan, sore-sore ada membelikan martabak manis ditambah teh hangat.
Sebenarnya ini sogokan dari Yuji dan Reiji sih. Dua minggu lalu mereka sudah membuat Siji mengikuti pertukaran pelajar di Busan, tapi malah berakhir denga Siji diculik dan masuk rumah sakit.
Jadi, sebagai permohonan maaf, mereka membelikan Siji martabak manis. Siji pun memaafkan mereka. Tak ada gunanya juga jika mereka bertengkar, toh Siji tak punya sekutu. Sudah dipastikan Reiji dan Yuji yang pasti menang dalam pertikaian apapun.
Yuji baru saja keluar dari rumah. Ia kini duduk di teras sambil ikutan menyantap martabak manis yang ia beli sebagai permintaan maaf tadi.
"Woy! Masa' makanan yang lu kasih dimakan lagi? Kurang ikhlas ya?" bentak Siji.
"Yaelah, minta sepotong doang. Pelit amat sih lu, Ji! Pantesan jomblo," ucap Yuji tanpa mempedulikan perasaan Siji. Ia malah menaikkan kedua kakinya sambil chating dengan kekasihnya.