"Ada apa ini? Kenapa ada dua cewek cantik yang pingsan di dekat gua, coba?" gumam Siji.
Dengan sangat telaten dia memberi dua gadis itu ramuan yang dibuatnya tadi.
"Sebenernya kalian siapa sih?" tanya Siji pada dua gadis pingsan yang tentu saja tak akan menjawab.
Siji tersenyum. Tapi dia tak tau mengapa ia tersenyum pada gadis-gadis yang tengah pingsan ini.
Lama Siji menunggui dua gadis yang bersamanya untuk sadar.
"Nghh~."
Sungguh ajaib, keduanya pun sadar bersamaan. Saat bola mata mereka saling bertemu, kedua gadis itu langsung bangkit dan memasang kuda-kuda.
"Kau! Beraninya sekali kau berada di dekatku, hah?!" bentak Putri Nata pada gadis yang mengaku pemburu siluman itu.
Sang gadis pemburu mengacungkan pedang kusanangi-nya ke arah Putri Nata. "Aku tak kan membiarkanmu memasuki kawasan kami, Siluman!"
Putri Nata mengaktifkan mata kuning keemasannya. Siji menyadari itu. Ia tak ingin melihat kedua gadis itu kembali bertikai. Siji berdiri tepat di hadapan Putri Nata.