Yudha mengamati high heels warna gold itu. Ia mengenal pemilik high heels itu. Tentu saj, itu adalah milik gadis yang Yudha cintai. Siapa lagi kalau bukan gadis Hayashi itu. Rinata Hayashi.
"Ini 'kan milik Rinata," gumam Yudha. Setelahnya, ia memasukkan sepasang high heels itu ke dalam tasnya. Sekalian ia meminum air yang selalu bawa untuk menstabilkan kembali detak jantungnya.
Tas punggung Yudha itu seperti tas serba ada. Ada berbagai macam benda dan obat-obatan di sana. Tas itu tak pernah lepas dari punggung Yudha. Ia selalu membawa tas itu ke mana pun ia pergi.
Setelah menstabilkan detak jantungnya, Yudha berencana untuk memasuki bangunan rumah yang berada di tengah-tengah pekarangan luas ini.
"Karena sudah terlanjur datang, kalaupun mati ya mati saja," lirih Yudha. Ia mengingat adegan-adegan di film horror yang seorang manusia bisa dihabisi oleh makhluk astral itu.