Chapter 8 - Orang Tua

Sore itu, Lucas tengah bersiap untuk pergi dari kediaman Sam. Setelah seharian dia berada di sana. Daisy ternyata sangat menyukai dirinya dan tidak pernah membiarkannya untuk pergi, yang pada akhirnya membuat pencarian Lucas terhalangi di hari itu.

"Maafkan aku, aku tidak tahu jika adikku sangat menyukaimu seperti ini." Sam berucap kepada Lucas yang kini tersenyum menanggapi ucapannya yang kini berdiri di ambang pintu ketika Lucas sedang bersiap-siap.

Lucas hanya menganggukkan kepalanya dan menoleh pada Sam, "Tidak apa … aku juga menyukai adikmu, dia adalah anak yang bersemangat dan menggemaskan!" Lucas membalas permintaan maaf dari Sam dengan berkata demikian.

"Eum … beberapa menit lagi kami akan menjemput orang tuaku, kau bisa ikut dan aku akan mengantarmu ke pusat kota, bagaimana??" Sam menawari tumpangan kepada Lucas yang kini mengerutkan dahinya setelah mendengar tawaran itu, yang akhirnya di balas senyuman serta anggukan kepala dari Lucas.

"Terima kasih, Sam." Lucas berterima kasih kepada Sam yang tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebelum akhirnya pergi untuk berucap kepada sang Nanny, sedangkan Lucas kini terkekeh dan berjalan keluar dari kamar Sam yang berada di lantai dua rumah itu.

Lucas berjalan menuruni anak tangga yang berada tidak jauh dari kamar Sam, kemudian Lucas menoleh menatap sang Nanny yang terlihat masih sangat muda tersebut… mungkin dia hanya berjarak dua tahun lebih muda dari Lucas saat ini, ya … Lucas memprediksi jika Nanny Sam dan Daisy itu baru berusia tujuh belas atau delapan belas tahun.

"Kau Lucas, teman Sam dan sahabat barunya Daisy??" Nanny itu bertanya, membuat Lucas menoleh menatap pada Sam yang berada di depan mobil dan Daisy yang berjalan menghampiri dirinya dengan senyuman yang merekah di wajahnya.

"Yeah … aku Lucas, teman Sam dan sahabat barunya Daisy." Lucas menjawab pertanyaan Nanny yang kini tersenyum mendengar jawaban itu, seolah jawaban Lucas adalah jawaban yang jarang di dengar olehnya.

"Sweet… Aku Eliot, Nanny mereka berdua!" Nanny yang bernama Eliot itu pun memperkenalkan dirinya kepada Lucas yang kini melirik pada uluran tangan dari Eliot, dan akhirnya Lucas pun menjabat tangan Eliot sang Nanny.

"Nanny, Let's go!" ajak Sam kepada Eliot yang membuat Lucas dan Eliot menoleh menatap Sam yang kini berkecak pinggang menunggu sang Nanny di samping mobilnya.

"Baiklah, Ayo!" ajak Eliot kepada mereka yang segera masuk ke dalam mobil itu.

"Eum, kita akan melewati pusat kota terlebih dahulu kah?" Lucas bertanya kepada Sam yang kini membuat Eliot juga menoleh singkat menatapnya. Sam menggelengkan kepala, sedangkan Eliot menjawab pertanyaan tersebut.

"Kita akan ke bandara terlebih dahulu, lalu aku akan mengantarmu ke pusat kota setelah aku mengantarkan mereka berdua untuk menemui orang tua mereka." Eliot menjawab pertanyaannya, dan Sam mengangguk menanggapi jawaban itu.

"Ah … jadi aku dan kamu akan berpisah di bandara?" tanya Lucas kepada Sam yang kembali mengangguk, membenarkan pertanyaan dari Lucas.

"Apakah kau tidak keberatan jika aku tidak mengantarmu dan meminta Nanny untuk mengantarmu ke pusat kota, Lucas?" Sam bertanya kepada Lucas, seolah dirinya merasa tidak enak dengan Lucas karena tidak bisa mengantarnya.

Lucas pun menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan itu, "Tidak apa-apa! Aku sangat berterima kasih karena kau telah banyak membantuku, Sam." Lucas berucap kepada Sam yang kini mengangguk dan tersenyum karena ucapannya.

"Tenang saja, aku akan mengantarmu sampai hingga ke tujuan!" Eliot membalas ucapan Lucas yang terkekeh mendengar ucapannya tersebut,

"Terima kasih, Eliot."

"Kau harus mengatakannya setelah aku selesai dengan pekerjaanku, dan kita akan segera sampai!" Eliot berucap sambil memarkirkan mobil miliknya tepat di sebrang jalan menuju bandara, "Yap … kita sudah sampai, ayo!" ajak Eliot kepada Lucas, Sam dan Daisy.

Keempatnya keluar dari mobil tersebut. Ketika Eliot tengah sibuk mengunci mobil sambil menelfon kedua orang tua Sam dan Daisy, Daisy yang melihat kedua orang tuanya yang berdiri di seberang sana pun segera berlari untuk menghampiri kedua orang tuanya secara tiba-tiba.

Sam, Eliot dan Lucas terkejut melihat hal tersebut. Ketika melihat ada sebuah mobil yang melaju dengan sangat kencang kea rah Daisy, Sam pun berteriak dengan panik. "Tidak, Daisy!!"

Lucas tidak tinggal diam, ia segera menyelamatkan Daisy menggunakan kekuatan Teleportasi dan tentu saja banyak pasang mata yang melihatnya, karena Eliot yang menjerit histeris dan begitu pun dengan Sam.

Setelah mereka menyadari bahwa keberadaan Daisy menghilang, Sam dan Eliot segera menoleh ke arah samping di mana Lucas berdiri bersama dengan Daisy, yang tentu kembali mengejutkan mereka.

"Woaww!!! bagaimana caramu melakukannya?!" Sam bertanya kepada Lucas yang kini hanya menunjukkan gigi rapihnya dan menoleh menatap Eliot yang menatapnya dengan tidak percaya.

"Sam!! Daisy!!" panggilan dari ibu keduanya membuat Eliot dan Lucas menoleh menatap kedatangan kedua orang tua anak itu, yang terlihat sangat khawatir. Bahkan sang ayah kini menoleh menatap pada Lucas dengan wajah yang penuh rasa penasaran kepadanya.

"Siapa dia??" Ayah Sam Bertanya kepada Eliot yang kini membuat Eliot segera tersenyum dan berucap,

"Temanku!" Eliot menjawab pertanyaan Ayah Sam. Membuatnya mengangguk dan kembali menatap pada Lucas.

"Aku melihatnya … terima kasih karena telah menyelamatkan Daisy." Ayah Sam berterima kasih kepada Lucas. Lucas pun mengangguk dan menoleh pada Eliot, perempuan itu mendapati sorot mata Lucas yang seolah mengatakan bahwa dirinya harus segera pergi dari tempat tersebut.

Eliot pun menganggukkan kepala dan kemudian berucap, "Eum … kami akan segera pergi, karena kurasa aku harus mengantar Lucas ke pusat." Ujae Eliot pamit kepada kedua orang tua Sam, yang membuat Daisy segera berlari dan memeluk Lucas sambil menangis.

Lagi dan lagi Daisy tidak mengizinkan Lucas untuk pergi dari sisinya, hal itu tentu membuat kedua orang tua Sam dan Daisy, merasa jika Lucas harus tinggal lebih lama dengan mereka, setidaknya karena Lucas adalah orang yang menolong Daisy.

"Ke mana kau akan pergi?? Biarkan kami yang mengantarmu!" kini Ibu dari Sam dan Daisy berucap dan menawarkan tumpangan kepada Lucas yang saat ini merasa tidak enak karena tawaran tersebut.

Namun inilah akhirnya, Lucas tetap diantar oleh kedua orang tua Sam dan Daisy dan tentu saja bersama dengan kedua anaknya. Sedangkan Eliot sudah pulang terlebih dahulu karena ia harus mengejar kelasnya.

"Jadi … namamu adalah Lucas?" Ibu Sam bertanya kepada Lucas, yang kini menganggukkan kepala menjawab pertanyaan itu, sedangkan Ayah dari Lucas dan Daisy tengah menyetir di kursi kemudinya.

"Apakah kau benar teman dari Eliot??" kini giliran Ayah Sam yang bertanya, yang kemudian membuat Lucas membuang napasnya pelan dan menggelengkan kepalanya. Lucas tidak pernah dan tidak bisa untuk berbohong kepada siapapun, jadi pada akhirnya ia mengakui kebohongannya dan berkata jujur kepada kedua orang tua Sam mengenai apa yang terjadi kepadanya.

"Saya bertemu dengan Sam malam kemarin, dia dan teman-temannya lah yang menyelamatkan saya ketika saya pingsan dan Sam membawaku ke rumah kaliam." Lucas menjelaskan kejadian yang di alami olehnya, dan melihat reaksi dari kedua orang tua Sam yang kini tersenyum seolah bangga dengan keputusan yang diambil oleh sang anak.

"Apakah kau tidak memiliki rumah?" Ibu Sam kembali bertanya kepada Lucas, yang kini menggelengkan kepalanya menjawab hal itu.

"Rumahku si Desa utara, dan aku tidak sempat untuk pulang ke sana, karena aku memiliki urusan di kota." Jawab Lucas seraya menjelaskannya kepada Ibu Sam.

"Baiklah … kalau begitu aku akan mengantarmu hi..-

"Ayah!!!" teriakan Sam membuat sang Ayah yang kala itu menoleh untuk menatap Lucas pun segera melihat ke arah jalan dan menginjak remnya ketika ada seorang kakek tua yang menyebrang jalan sembarangan dan pasti akan tertabrak oleh mobil mereka karena kala itu Ayah Sam mengemudikan mobilnya dengan cukup kencang.

CKIIITTTT!!!!

Mobil mereka pun berhenti, namun mereka tidak merasa bahwa mobil yang mereka tumpangi menabrak sesuatu. Pandangan Ayah, Ibu dan Sam pun kini menoleh menatap ke arah samping, ke arah Lucas yang tengah menenangkan sang kakek yang kini tampak terkejut di seberang jalan sana. Yang pada akhirnya membuat mereka yakin jika Lucas adalah seorang yang memiliki kekuatan super.