"Aku hampir tidak mengenal ayahku dan ibuku." Zhi Yang memulai cerita awal. Kepalanya merunduk seolah-olah merasuki segala pikiran.
"Di waktu yang tidak lama, mereka menghilang. Mereka dibawa ke biro keamanan untuk diinterogasi, mereka mendapat hukuman mati. Tapi tidak pada ibuku," ungkap Zhi Yang bernada lesu.
An Zan melemahkan kepalan tangannya ketika sempat kesal mendengar ucapan Zhi Yang. Tatapannya hendak berair, tetapi Zhi Yang sontak berbalik lalu menoleh.
"Aku bukan lagi seorang tuan putri dari keluarga terhormat," ungkapnya.
"Ayahku hanyalah garis kaum menengah, tetapi ibuku termasuk orang bangsawan. Darah bangsawan itu menghilang berjalannya waktu. Dan aku tidak pantas untuk diiringi oleh seorang pengawal muda sepertimu," kelit Zhi Yang menimpal. Wajahnya serius, keningnya datar persis dengan isi pikirannya.
Zhi Yang memajukan langkahnya, meninggalkan An Zan seorang diri bersama kekalutannya. Namun, tangan An Zan meraih lengannya dengan mantap.
