"Tuan, jangan terburu-buru. Kurasa kau harus pulang ke kota Chang'an. Ada seseorang yang menantimu sampai hari kelahiran nanti." Jing Mi melebarkan senyumannya sambil mengedipkan matanya sesekali.
Zhao Yang jadi terheran ketika dia melihat tingkah Jing Mi tiba-tiba berubah. Kepala si pengawal ini sedikit terangkat naik, seolah-olah dia melihat sesuatu dari sambil tubuhnya. Lalu pandangannya melesat, ke tempat yang dituju oleh penglihatan Jing Mi.
Sosok An Zan berdiri tanpa adanya sapaan mau pun ucapan hormat. Dia merunduk, lalu kembali tegas dengan menatap sopan.
Zhao Yang memundurkan kepalanya karena terheran-heran melihat penampakan An Zan. "Kau! Duduklah bersama kami."
An Zan secara perlahan mengambil posisi duduk bersama mereka. Akhirnya mereka bertiga dengan duduk di antara bukit yang jauh dari keberadaan para pasukan. Angin malam menyertai mereka tanpa adanya keluhan lain.