Xena menganggukan kepala, ia membenarkan apa yang dikatakan oleh sahabatnya itu. "iya, kita terlebih dahulu akan mandi. Bagaimana jika mandi bersama? Sepertinya, kita sudah lama tidak saling memuji keelokan tubuh masing-masing. Terakhir kali saat bersama dengan Erica juga."
Biasanya, saat mereka mulai membahas sesuatu yang seperti kembali mengingat tentang Erica, akan merasa sedih. Namun kali ini, mereka sudah damai dengan keadaan, jadi mereka masih tetap merasa ceria, dan menampilkan senyuman di permukaan wajah. Memang, sewaktu waktu terasa perih di dada. Tetapi bagaimanapun juga, rasa perih itu bukanlah sesuatu mengenai mereka yang merasa gagal mempertahankan persahabatan mereka bertiga.
"Boleh saja, kamu di bathtub dan aku akan mandi di shower."
"Setuju."
…