Juga, Sean mendengar kalau Erica melontarkan setengah teriakan kepadanya. Ini menjadikan ia berkali-kali patah habis pikir kalau wanitanya ini memang benar-benar menginginkan mandi bersama mereka. Ia benar-benar senang, dan kini memutuskan untuk melangkah dengan cepat karena ia akan memberikan sebuah hiburan, dan diakhiri dengan kenikmatan yang dalam dua hari ini selalu mereka lakukan untuk meredam rasa stres yang di rasakan masing-masing.
Kini, mereka berdua sudah di dalam satu ruangan yang sama. Pemandangan yang benar-benar indah, itu yang ada dipikiran Sean sekarang. Karena apa yang dilihat, adalah sebuah karya Tuhan yang terindah. Wanita pertama dan terakhir kalinya yang ia akan jaga dengan sangat kuat. Ia seperti dipertemukan oleh bidadari di saat kehidupannya sudah seperti di neraka, yang di mana yang menjadi iblis utama.
"Aku akan menghibur mu dengan cara aku, Sean. Jadi, jangan terlalu dibawa stress."
…
"Huft…"