Erica akhirnya sarapan, namun kali ini ia sarapan sambil kedua matanya untuk fokus pada ponsel yang berada di genggaman tangannya. Ia ingin melihat apakah kekasihnya sudah menghubunginya atau belum. Namun, tidak ada pesan dari siapa pun. Bahkan, D. Krack dan juga Irshad atau bahkan Theo yang peduli kepadanya pun sama sekali tidak mengirimkan pesan kepadanya. Rasa hawatir kembali menggerogoti dadanya, namun ia tidak bisa melakukan apa pun. Karna pada dasarnya, sebagai anak baru yang baru yang direkrut kemarib, belum bisa mendapatkan koneksi bebas dengan pihak pusat untuk menanyakan seseorang yang sedang berada di dalam misi.
Terpaksa dirinya kini sarapan dengan tidak penuh semangat, bahkan ia ingin mengeluh kalau rasa sarapannya saat ini tidak enak kerana berubah dari suasana hatinya yang sedang tidak beraturan.
"Rasanya akan jauh lebih enak jika aku sarapan bersama dengan Sean."
Lagi dan lagi, hanya ada angan-angan yang terbentuk di isi kepalanya saat ini.
…