POV Kenzie...
"Kenzie ayo keluar, langitnya sangat indah. Merah…" Mama menatap takzim ke arah langit.
Aku berjalan menghampiri Mama. Langitnya indah, dengan warna merah, oranye keemasan.
"Sedikit lagi mataharinya tenggelam, Ken…." Ungkap Mama yang terus memandangi langit. Sebenarnya matahari tersebut masih utuh dan belum akan tenggelam. Mungkin sekitar lima belas menit lagi.
Papa datang menghampiri aku dan Mama, "Wah pada mau lihat senja ya?"
Mama mengangguk pelan.
"Ma, Keizar ada di sekolah ya?" Tanya Papa.
"Iya, Pa. Katanya main bola bareng teman." Jawab Mama.
Handphone Papa berbunyi, "Ya, Halo?"
Papa diam sejenak, lalu wajahnya memucat, "Kamu segera menjauh dari sini. Aku tidak mau kamu dalam bahaya. Dan segera hubungi polisi! Tapi kamu jangan menggunakan handphonemu. Pinjam handphone orang lain agar kamu tidak dilacak. Aku merasa ada orang mereka di kepolisian. Jadi kita harus hati-hati." Papa menutup handphonenya.
Mama menatap cemas, "Pa, ada apa?"