POV Kenzie...
Aku menghela napas, menguatkan hati untuk mengatakannya. Ini saatnya. Aku ingin tahu apa reaksi mereka jika aku mengatakan ini.
"Tentang aku." Ungkapku.
Mimik muka Papa dan Mama berubah. Entah karena mengetahui apa yang akan aku tanyakan, atau sekedar penasaran.
Mereka masih diam, menanti ucapanku selanjutnya. Aku mengatupkan bibir, sedikit menggigit. Aku ragu mengungkapkan hal ini. Tapi, rasa penasaran itu terus-menerus memenuhi benakku hingga memberikan getaran aneh. Aku meremas tangan. Aku harus mengatakannya!
Eh!? Mama menepuk pundakku. Membuyarkan semua rasa penasaran, takut, ragu – semua yang memenuhi benakku. Kesunyian bertahan beberapa detik, sampai Mama menepuk pundakku. Wajah Mama tampak menyelidik, menatapku dengan tatapan yang sangat dalam. "Ungkapkan saja apa yang menjadi pertanyaanmu, Sayang. Mama akan selalu ada menjagamu." Mama tersenyum lebar, sampai-sampai matanya menyipit, hampir tertutup.