"Kayaknya gak deh Dek, bukan Mama gak tertarik lagi sama yang lain, cuma Mama ya realistis aja, Mama gak mau terluka lagi, Papa Kamu udah cukup mengkoyak hati Mama, Mama capek banget rasanya untuk jatuh cinta lagi Dek"
Siapa yang sangka Bumi mendengarnya?, dan sekarang bagian mana yang yang bisa Bumi salahkan dalam dirinya?, kalau semuanya sudah Dia hantam dengan perasaan itu, mungkin seumur hidupnya Tasya tak akan pernah sembuh dari luka yang sudah Bumi biarkan menganga, dan Bumi juga akan hidup dengan rasa bersalah disepanjang harinya.
Bumi terdiam, bahkan langkahnya terhenti, harapan yang sudah Dia bangun tiba-tiba terpatahkan, ya Tasya tak akan pernah lagi menerimanya, itu yang Dia tau.
Tapi apa iya Dia harus pasrah saja dengan semua ini, apa iya Dia tak boleh untuk berjuang, tapi jika bolehpun apa iya semuanya bisa menyembuhkan?.