Semua orang keluar untuk makan, ya Tasya memaksa mereka, setelah Kiki pamit pulang tak seorangpun dari mereka yang berbicara padanya dan itu membuat Tasya jengah dan mengusir begitu saja Mbok Ipah dan Naya.
Hanya ada Kane yang tidur di sebelahnya serta si bayi malang Kalani yang masih menyusu, bahkan ini sudah satu jam, tapi dia tak sekalipun melepaskan puting Tasya dari mulutnya.
Tak seperti Kane, Kalani sangat hati-hati dan bahkan tidak pernah menyedot keras ataupun menggigit.
Makanya Tasya tak sampai hati juga melepaskannya dari mulut bayi bungsunya itu.
Benar apa yang dokter Uza katakan, bahkan panas Kala turun dengan cepat, padahal saat pertama kali dia memegang Kala panas dari gadis kecil itu bisa saja membakar kulitnya yang kedinginan karena menerobos hujan.
"Jadi lega banget rasanya, bisa gitu ya kalau ASI penuh sampe bengkak ngilunya bukan main"