Pagi menjelang, Tasya bangun dengan rasa mual yang luar biasa, namun rasanya dia tidak ada tenaga untuk beranjak dari tempat tidurnya.
Berulang kali dia mengeluarkan suara khas orang sedang muntah, hingga mengganggu tidur seorang Bumi di luar sana.
Laki-laki itu berlari masuk ke kamarnya, dan Tasya segera menutup mulutnya agar dia tidak lagi memutahkan sesuatu, tapi sialnya, rasa gejolak di perutnya jauh lebih buruk saat berhadapan dengan Bumi.
"Lo kenap...
"Keluar..
Ucap Tasya penuh tekanan, ini pertama kali Bumi disuruh-suruh bahkan dengan bentakan seperti saat ini.
"Sialan, siapa lo yang berani usir gue"
"Maaf"
Namun Tasya kembali memuntahkan bahkan semua isi perutnya, Bahkan Bumi hanya diam, tidak membantu apapun.
"Lo ganti semuanya lagi, gue mau keluar dulu"
Namun belum sempat Bumi melangkahkan kakinya keluar dari kamar itu, suara lirih Tasya membuatnya membeku di tempat.
