"Maafkan aku. Aku hanya ingin tahu, kenapa Bapak bisa masuk ke ruangan ini dan menjenguk ibuku? Apa ibuku mengenal Bapak?"
"Tentu saja. Kalau aku memberitahumu, kamu pasti tidak akan percaya padaku." Pria itu menatap Briella dengan wajah masam dan matanya mendelik.
Briella menautkan alisnya, bingung. "Aku memang tidak mengenal Bapak. Untuk itu aku bertanya."
"Hmmm, kamu seharusnya menambah pengawalan di tempat ini. Anak buahmu yang menjaga di tempat ini hanya menjaga pada jam jam tertentu saja. Kamu harus menegur mereka. Buktinya aku bisa masuk. Selain itu, sebaiknya kamu memperhatikan setiap obat yang disuntik ke tubuh ibumu itu."
Briella makin curiga pada pria ini. "Memangnya kenapa obat-obatan ibuku?"