Ben menurunkan kaca jendela mobil lalu melambai pada orang tuanya. Liam menatapnya sambil menautkan alisnya seolah tidak setuju jika Ben pergi.
Namun, Ben tidak peduli. Ia akan menemui Briella sekarang juga. Lalu ia pun melaju dengan cepat menuju ke arah kampus. Briella pasti ada di rumahnya, menunggunya.
Dalam waktu tiga puluh menit, Ben pun telah tiba di rumah Briella. Rumah itu tampak gelap. Ben sempat ragu sejenak sebelum akhirnya pintu terbuka dan Briella keluar dari sana.
Ia membukakan pintu pagarnya dengan wajah tanpa ekspresi. Ben tersenyum pada Briella, tak peduli meski wanita itu tidak membalas senyumannya.
"Hai, El," sapa Ben ramah.
"Masuk," ujar Briella yang berjalan lebih dulu masuk ke dalam rumahnya.
Saat masuk ke dalam rumah, ia melihat Briella sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam dus besar.
"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Ben.
"Aku sedang beres-beres," katanya cuek sambil duduk di lantai.