Briella terengah-engah setelah mengakui perbuatannya pada Ben. Tak ada rasa sesal sedikit pun yang terlintas di wajah Briella. Yang ada, ia jadi tampak menyebalkan.
"Gila kamu ya," ujar Ben sambil menyipitkan matanya. "Aku tidak menyangka kalau kamu itu seorang pendendam."
"Makanya jangan pernah macam-macam padaku!" seru Briella angkuh.
Ben pun kesal dibuatnya. "Tadi kamu bilang kalau ciuman Dio itu hanya sekedar ciuman biasa saja. Kalau begitu, seharusnya kamu jangan protes waktu aku menciummu!"
"Baumu seperti bau mayat busuk!" protes Briella. Ben langsung memeriksa aroma mulutnya, lalu ia mengernyit. Sepertinya mulutnya tidak ada bau apa-apa.
"Kamu mabuk dan meracau," lanjut Briella. "Kamu membuatku dalam masalah saat aku mengantarkanmu pulang. Dasar berengsek! Kamu sudah menjadikanku supir dan kamu masih berani menciumku! Sialan!"