Setelah Ben pergi, Briella pun merasa agak kesepian di rumah sakit. Ia sendirian lagi. Ibunya tidak pernah menengoknya lagi. Ayahnya bahkan tidak pernah datang sama sekali.
Kakeknya pernah menjenguknya, tapi hanya sebentar saja. Kakeknya lebih khawatir jika Briella sampai membocorkan cerita itu pada semua orang. Jadi, ia datang hanya untuk memperingatkan Briella supaya ia tutup mulut.
Di hari berikutnya, badan Briella sudah merasa jauh lebih baik. Ia sudah bisa duduk dengan benar dan makan sendiri. Ia memaksakan tubuhnya untuk beristirahat di malam hari agar pagi harinya ia merasa lebih segar.
Meski begitu, ia tidak bisa mencegah mimpi buruknya itu mendatangi malamnya. Ia sudah muak dengan semua kenangan yang terjadi di Bakong. Ia baru tahu jika tempat itu bernama Bakong.
Jika Briella sudah pulang ke rumah, ia akan mengadukan semua perbuatan Jarko, si pria berengsek itu pada Jack. Namun, ia sendiri tidak tahu kapan ia diperbolehkan untuk pulang.