Jihan mendecak kesal. "Aku tidak akan pernah mengenakan pakaian seperti itu, Ben."
"Ya, jangan. Aku tidak akan rela jika si Farel itu sampai melihat belahan dadamu. Sembunyikan saja. Keluarkan nanti jika saatnya tepat."
"Apa?!"
"Pakailah pakaian ternyaman yang kamu punya. Celana jeans oke. Sepatu kets oke. Yang terpenting, kamu harus terlihat nyaman dan kasual. Dandan sedikit, tidak apa, asal jangan berlebihan. Kamu tidak ingin membuatnya terlalu terkesan kan? Atau kamu punya tujuan lain?"
"Ben, yang benar saja? Aku tidak punya tujuan apa pun. Aku hanya berharap jika setelah kencan ini, aku dan dia bisa berpacaran. Hanya itu saja."
Ben mengangguk. "Jadi, kalian memang belum berpacaran ya."
"Belum. Kami memang lumayan dekat. Ya, kami lumayan sering mengirim pesan singkat. Lalu dia mengajakku untuk menonton film laga di bioskop. Hanya itu saja. Aku pikir, aku terlalu berlebihan karena berpikir jika dia akan menembakku."
