"Seorang pria menyerangku, tapi aku berhasil melukainya dengan ponselku," kata Ben menjelaskan pada Jihan.
Ben mengeluarkan ponselnya yang rusak dari saku celananya. "Sekarang ini, ponselku benar-benar mati. Lalu Briella hendak menolongku, tapi dia malah terjatuh ke laut. Aku menolongnya, tapi dia pingsan. Kamu tahu, aku tidak pernah melakukan CPR sebelumnya. Rasanya aneh sekali. Lalu tiba-tiba seseorang memukulku sampai aku pingsan. Kamu lihat kan luka ini."
Ben melepaskan maskernya dan membuat Jihan meringis. "Orang itu pasti memukulmu keras sekali. Kamu yakin jika pria itu bukan pacarnya seseorang yang pernah kamu pacari?"
Ben melongo mendengar pertanyaan Jihan. "Apa maksudmu?"
"Ya, barangkali kamu pernah memacari seorang wanita, lalu pacarnya mengamuk dan menaruh dendam padamu."
"Jihan, pria itu sudah tua dan tubuhnya kekar sekali. Aku benar-benar kalah telak. Saat aku terbangun, Briella sudah tidak ada. Semua orang pun menghilang. Entah ke mana."