Nick menekan angka-angka itu dan seketika ia bisa masuk tanpa kesulitan. "Sekarang aku harus ke mana?"
"Masuk melalui koridor itu dan naik ke lantai tiga."
"Oke. Omong-omong, Neo di mana?"
"Aku sudah ada di gedung sebelah, sedang melihatmu berlari di koridor," kata Neo.
"Bagus. Jaga aku, oke. Kalau sampai ada yang melihatku, langsung tembak," kata Nick.
"Oke. Kalau aku boleh tahu, Jack. Kenapa kamu melakukan semua ini?" tanya Neo.
"Aku rasa, Darso ingin mengatakan sesuatu yang penting. Ini hanya perasaanku saja," kata Nick.
Neo terkekeh. "Jadi, semenjak sekarang, kamu bergerak sesuai perasaan? Aku tidak menyangka, Jack. Kamu sepertinya menjadi seseorang yang lebih sensitif."
"Tutup mulutmu, Neo!" seru Aris. "Jack, aku rasa, kamu terlambat. Permintaan Darso tidak dikabulkan. Sebentar lagi, mereka akan membunuhnya. Oh tidak! Pria itu telah menusuk leher Darso!"