Patrick tersenyum pada Briella. "Bagaimana menurutmu, El? Apa kamu menyukainya?"
Briella mengangguk perlahan. "Ya, lumayan. Tempat ini bagus juga."
Sayangnya, perasaan Briella sedang tidak enak, jadi mau sebagus apa pun tempat ini, Briella tetap tidak bisa menikmatinya.
Patrick dan Briella memesan makanan dan kemudian mereka pun makan dalam diam. Briella fokus untuk makan karena perutnya sudah keroncongan sejak tadi. Jika ia pulang, ia pasti hanya akan makan nasi dan telur atau mungkin memesan makanan melalui daring.
Makan malam bersama Patrick terasa canggung. Tidak seharusnya Briella berduaan dengan Patrick seperti ini. Hari ini, Briella sama sekali tidak merencanakan untuk berkencan dengan Patrick. Ia pikir, setelah Ben memukulnya, Patrick akan segera menjauh.
Namun, Patrick masih saja gigih untuk mendapatkan perhatian darinya. Briella cukup menghargai usaha Patrick. Tidak seperti Ben yang bahkan setelah Briella merusak ponselnya, Ben masih tetap menyerah.