Sam tidak segera kembali ke ruangannya. Jihan malah jadi menanti-nanti kehadiran Sam, tapi bagaimanapun juga ia harus menyelesaikan apa saja yang bisa ia selesaikan.
Akhirnya, tiba waktunya bagi Jihan untuk pulang setelah selesai bekerja. Sam sepertinya sudah tahu jika Jihan akan pulang. Ia muncul di ambang pintu sambil tersenyum.
"Sudah bekerjanya, Han? Ayo kita pergi makan," ajak Sam.
"Ayo!"
Jihan pun segera membereskan tasnya dan kemudian sama-sama keluar dari ruangan itu. Saat di pekarangan, Sam menekan punggungnya.
Sepertinya Sam sudah biasa menyentuh punggungnya, tapi entah mengapa kali ini terasa berbeda. Hati Jihan jadi bergetar menerima sentuhan lembut di punggungnya itu.
Jihan pun naik ke mobil Sam dengan perasaan yang berbeda, seperti Sam adalah orang lain baginya dan bukan sahabat yang sudah berteman dengannya selama bertahun-tahun.