Jihan mengambil ponselnya dari tangan Farel dan kemudian menunjukkan foto yang dikirim oleh Yuli padanya. "Ini kan yang namanya Tina. Atau kamu mau mengelak? Mau bilang kalau ini fotonya palsu?"
Farel membelalak kaget. "Kamu dapat foto itu dari mana?"
"Tidak penting aku mendapat foto itu dari mana. Intinya, kamu sudah bisa membodohiku lagi. Kamu berani-beraninya mengejek sahabatku segala. Kamu ini tidak punya otak ya? Kamu yang salah, akui saja!"
Farel menjengit mendengar Jihan membentaknya dengan keras. "Maafkan aku, Han. Aku bisa menjelaskannya padamu."
"Menjelaskan apa?" Jihan mengangkat kedua alisnya. "Kamu mau bilang kalau kamu sudah tidak menyukaiku lagi? Begitu? Sudah, tidak perlu dijelaskan. Aku sudah paham."
"Bukan begitu, Han." Farel tampak seperti yang hendak menyentuh tangan Jihan, tapi buru-buru Jihan menarik diri. "Aku ingin memberitahu hal itu padamu sejak awal, tapi aku terlalu takut untuk menjelaskannya. Sebenarnya, orang tuaku menjodohkanku dengan Tina."