"Oh, Ben. I miss you and I love you too."
Mendengar ibunya berkata rindu membuat Ben jadi tersentuh. Ini memang bukan pertama kalinya ia mengatakan sayang pada ibunya, tapi rasanya tetap saja mendebarkan.
Usai menelepon, Ben pun melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke rumah. Ia berharap semoga saja Briella baik-baik saja di rumah barunya.
Ben pun menyetir dengan cepat. Setibanya di rumah, Ben tersenyum-senyum sendiri melihat kamarnya yang semalam ditiduri oleh Briella. Ia belum sempat membereskannya.
Lalu ia ke kamar satunya lagi, tempat di mana merka bercinta dua kali di sana. Ben sungguh tak menyangka jika ia akan begitu tergila-gila melakukannya dengan Briella meski ia takut-takut.
Ben pun mandi dan kemudian tertidur di kasurnya sambil menghirup aroma sampo Briella yang sepertinya masih menempel di bantalnya.
***