Briella hanya bergumam sambil mengerang ketika Ben bergerak perlahan di dalam sana. Ia meremas bahu Ben sebagai penahan gairahnya ketika sekujur tubuhnya menegang karena kenikmatan.
"Ben … oh … Ben …."
Gerakannya pelan, tapi pasti. Briella ikut bergerak bersamanya, keluar dan masuk dengan perlahan.
"Kita … kita belum memakai pengaman," ucap Ben sambil tercekat, lalu ia mendesah.
Ben pun melepaskan diri dan mencari-cari dalam gelap. Briella menanti dengan sabar hingga Ben tersandung sesuatu. "Ouch!"
"Ben, pakai ponselku."
Briella menyalakan lampu di ponselnya dan menyerahkannya pada Ben. Bukannya mencari pengaman, Ben malah mengarahkan lampu itu ke tubuh Briella dari atas hingga ke bawah.
Sungguh Briella malu, tapi ia senang karena Ben melihat tubuhnya yang telanjang. Ia hanya memalingkan wajahnya ke samping sambil menikmati sensasi gelenyar nikmat di bawah sana.