Sesuatu pasti telah terjadi pada Ben. Belakangan ini, ia tampak murung sekali. Briella tidak mengerti apa yang mengusik pikiran pria itu.
Briella sudah membantunya untuk mengurus acara bulan madu ibunya, dan bahkan ia telah menunggu dua jam lamanya di rumah Ben hanya untuk menatap pria itu tidur.
Apa yang telah ia lakukan waktu itu dengan Ben sungguh luar biasa. Briella tidak akan pernah melupakan malam saat ia melepaskan keperawanannya dengan Ben.
Bagi Briella, Ben adalah segalanya. Ia sangat mencintai pria itu hingga ia rela meskipun dirinya bukanlah yang pertama bagi Ben.
Jika yang seharusnya murung dan galau itu adalah Briella, bukannya Ben karena saat ini, suasana di rumahnya jadi semakin tidak nyaman.
Setiap hari ibunya bertengkar terus dengan ayahnya. Jarang-jarang ayahnya pulang. Sekalinya pulang, ayahnya malah berteriak-teriak.