"Anggap saja aku sedang meminjammu dari Briella sebentar saja. Oke? Dia tidak akan keberatan kan. Hanya lima sampai sepuluh menit saja."
Ben memalingkan wajahnya dan tidak ingin menjawab ucapan Lisa. Hatinya sungguh tidak ingin melakukan ini semua.
Tiba-tiba, Lisa menarik wajahnya dan kemudian menciumnya dengan lembut. Semakin lama, ciumannya jadi semakin bersemangat. Lisa segera menarik lepas kaus Ben dan menurunkan celananya.
Ben hanya bisa pasrah. Ia diam saja sambil berdoa dalam hati agar tubuhnya tidak merespon Lisa lagi karena ia telah bersumpah bahwa ia hanya akan mencintai Briella selamanya.
Lalu Lisa melepaskan kaus crop top-nya yang sejak tadi memamerkan pusarnya ke mana-mana. Kini, ia hanya mengenakan bra. Lalu ia menurunkan celana kulotnya. Perutnya memang rata dan tubuhnya sangat langsing.
Meski begitu, belahan dadanya sangat menggoda. Ben agak sulit melihat pemandangan belahan dada yang luar biasa. Ia memalingkan wajahnya supaya ia tidak perlu melihat ke arah sana.