Sam menatap Jihan sambil meringis. "Han, kalau kamu butuh teman untuk bicara atau bahu untuk bersandar, aku akan siap …."
Kata-kata Sam terputus begitu saja saat Jihan membenamkan wajahnya di bahu Sam sambil meremas kausnya. Ia terisak begitu saja seolah semuanya tumpah di bahunya Sam.
Sam tidak menghindar atau menolaknya. Ia malah merangkul punggung Jihan dan mengusap-usapnya dengan sayang.
"Jihan, jangan menangis. Aku akan selalu ada untukmu, meskipun kamu tidak pernah tahu perasaanku yang sebenarnya. Aku akan tetap mempertahankan perasaanku padamu sampai kapan pun juga."
Jihan terkejut hingga tangisannya pun berhenti. "Sam?"
Ia menegakkan tubuhnya dan menatap Sam seolah tak percaya. Ia adalah wanita terbodoh di seantero jagat raya. Sejak tadi sore, Sam telah berusaha memberitahu Jihan bahwa wanita yang ia maksud adalah … dirinya sendiri. Benarkah? Atau ia mungkin salah paham.
"Apa maksudmu, Sam?" Jihan mengusap air matanya dan menyedot ingusnya.