"Kamu cantik sekali, Mil," puji Liam.
Milly pun tersenyum malu-malu. "Terima kasih, Liam. Kamu tidak perlu memujiku seperti itu. Aku ini sudah tua. Kita tidak seharusnya foto-foto seperti ini."
"Ayolah. Ini kan pernikahan pertamaku. Aku tidak akan melewatkan momen seru foto prewedding bersamamu. Kita akan mengenang foto-foto ini sampai tua nanti," ucap Liam dengan senyum yang cemerlang.
Milly mengangguk. "Baiklah. Jangan tertawakan aku ya. Badanku ini kaku sekali kalau difoto."
"Yang benar saja. Kita tidak akan foto sambil khayang kan? Atau harus sambil salto?"
Milly tergelak mendengar Liam berkelakar. "Sebenarnya, kita ini mau foto atau mau olahraga?"
"Boleh sekalian dua-duanya."
Lalu sang fotografer mengarahkan Milly dan Liam untuk saling berdiri berhadapan. Sang asisten mengarahkan posisi wajah Milly dan Liam agar mendapatkan sudut yang pas.