"Tidak perlu mengeluarkan kata-kata seperti sepasang kekasih," ucap Briella. "Ingat, kita hanya pura-pura. Oke?"
"Tapi apa yang kukatakan itu memang serius. Itu bukan kata-kata sepasang kekasih, itu adalah kata-kata seorang teman yang baik."
Briella menggelengkan kepalanya. "Tidak. Kita tidak berteman."
"Ah, kamu benar. Kita kan berpacaran sekarang."
"Apa?!"
"Kamu mau ke mana, Sayang?" tanya Ben seolah Briella benar-benar adalah kekasihnya. Sungguh menjijikan.
"Aku mau minum kopi," jawab Briella ketus.
"Oh, baiklah. Aku akan mentraktirmu. Kamu lebih suka kopi apa?"
Mereka pun tiba di kantin dan Ben benar-benar mentraktirnya kopi. Briella memesan kopi caramel kesukannya, sedangkan Ben memesan cappuccino.
Lalu mereka duduk di kursi yang kosong. Beberapa pasang mata memperhatikan mereka dan berbisik-bisik sesuatu.
"Oh ya, kamu belum memasukkan nomor ponselmu yang baru." Ben menyodorkan ponselnya yang tampak baru.