Briella tiba di rumahnya pada pukul lima sore. Rumahnya tampak kosong. Ia meminta penjaga rumah untuk membayar taksinya dan berjanji akan mengganti uangnya nanti.
Penjaga itu terkejut melihat kehadiran Briella di rumah. Lalu ia berbicara di handy talkie, sepertinya memberitahu semua orang jika Briella sudah pulang.
Bagus. Setelah ini, hidup Briella tidak akan tenang.
Ia bergegas berlari ke kamarnya, tidak ingin ada orang-orang yang melihatnya. Ia segera membuka pakaiannya dan mandi.
Sudah berhari-hari ia tidak mandi. Selama di rumah sakit, sang perawat hanya mengelap badannya saja, asal. Badan Briella terasa lengket dan ia benci sekali mencium bau rambutnya.
Para penjahat berandalan itu merokok di depan wajahnya dan membuatnya mual hingga ia mau muntah. Para pria itu memang berengsek semua, gerutu Briella dalam hati.
Ia menggosok rambutnya dengan sampo dan membilasnya. Lalu ia mengulanginya hingga dua kali. Usai mandi, Briella mengenakan pakaiannya yang bersih.