Ridho melajukan mobilnya kencang. Melewati mobil- mobil di depannya. Waktu seakan berjalan lambat, mendengar Arini merintih kesakitan hatinya ngilu, Tak tega melihat Arini seperti itu, Apalagi terlihat Cairan bening tak henti- hentinya keluar kaki Arini.
"Mas... Bisa cepet lagi nggak, sakit banget ini... " teriak Arini.
"Sabar Sayang, Mas lagi ngebut ini," ucap Ridho sembari fokus menyetir.
Akhirnya sampai di RS. Harapan Bunda. Ridho turun dan memanggil dua perawat yang kebetulan lewat.
"Suster, tolongin istri saya!" Mereka membawa brangkar. Ridho membopong tubuh Arini ke Brangkar. Perawat membawa Arini ke ruang bersalin.
Sementara Ridho menunggu di luar. Setengah jam Arini di ruang bersalin, Ridho tak tenang. Padahal ia ingin menemani Arini melahirkan.
Seorang Dokter wanita paruh baya keluar.
"Siapa keluarga pasien?"
"Saya suaminya dokter,"