Ridho telah mendengkur halus di sebelah Arini, menoleh ke arah suaminya yang telah ke alam mimpi itu.
Ia membuka ponselnya, tapi untungnya Edo tak kirim pesan lagi. Ia bernapas lega. Arini beranjak turun ke bawah ingin membersihkan diri. Lalu ia menuju kamarnya kembali merebahkan diri di samping Ridho. Padahal lelah setelah jalan- jalan. tapi matanya enggan terpejam. Ancaman Edo membuatnya takut.
Apa dia serius? Ia meraih guling di sampingnya pikirannya tak tenang dengan ancaman Edo.
Ia memeluk bantal guling, badan lelah, tapi matanya tak bisa di pejamkan. Pikirannya menerawang. Kalau Edo nekat bagaimana?
Melihat Arini belum tidur, ia mendekat. Lalu memeluk Arini hangat.