Senja sudah menyoroti kamar Arsya. Langit sore ini berwarna orange yang begitu pekat. Sebentar lagi pun suara azan akan terdengar.
Tak tanggung-tanggung, dari pulang sekitar jam dua siang dia main game sebentar dan hanya berhenti saat azan asar berkumandang.
Seterusnya dia mandi, dan sesudah mandi sampai sekarang hampir magrib. Arsya terus saja main game.
"Gila sih lo, Kak," celetuk Radit. Dia sungguh dibuat heran melihat Arsya yang terlalu over pada game.
Radit yang baru masuk ke kamar Arsya, selalu disuguhkan pemandangan malas ini.
"Eh lo, udah pulang?" tanya Arsya tanpa melirik pada Radit. Dia lebih fokus pada layar handphone-nya yang menampilkan keseruan.
Radit mengangguk. Dia tidak ingin terlalu banyak basa-basi. Radit akan bicara langsung pada intinya.
"Kak Irwan orangnya gimana, sih?" tanyanya. Radit terlihat emosi.
Arsya pun menoleh pada Radit. Dia melihat kesuluruhan ekspresi radit saat ini sampai permainannya pun jadi kalah lagi.