Meski Intan tahu kalau ini akan sakit. Entah bagi Yoga, maupun bagi Intan sendiri.
Menolak seseorang itu bukanlah perkara mudah. Seseorang harus mengucapkan hal yang sudah pasti akan melukai lawannya.
"Maaf, aku tidak bisa." Intan menatap Yoga dengan perasaan iba. "Bukan aku sok jual mahal atau apa. Bukan soal persetujuan orang tuamu juga. Tapi aku memang tidak bisa. Terima kasih sudah menyukai aku. Aku sangat berterima kasih akan itu." Intan mencoba menunjukkan keramahan.
Dia masih tersenyum manis. Walaupun tidak dapat dipungkiri kalau hatinya bergetar hebat.
Intan tidak kuasa melihat kekecewaan di wajah Yoga saat ini. Ini sedikit membuatnya merasa bersalah.
Tapi, Intan juga sadar kalau inilah resikonya jika sebelah pihak tidak suka. Salah satunya harus menerima keputusan dengan lapang dada.
Yoga masih tidak percaya. Dia kira Intan selama ini juga menyukainya. Selama ini respon Intan padanya sangat baik.