Dia mengangguk-angguk dan tersenyum pada pengunjung lain yang kini menyorotinya dengan tatapan aneh. Arsya sudah membuat kebisingan yang enggak jelas.
Arsya pun berusaha membuat dirinya untuk berhenti tertawa.
"Hahaha, maaf-maaf. Lo kocak sih, Wan. Gue enggak ngerti sih dunia percintaan gimana. Kayaknya drama per-film-an sama aslinya sedikit beda deh. Enggak kejangkau sama pikiran rasional gue. Tapi, terkadang harus gue akui sih kalau ceritanya hampir sama-sama aja. Happy ending sama sad ending akan selalu memberi pelajaran yang berharga. Tapi gue bingung sama lo. Rumit banget sih hidup lo, Wan."
"Lo bodo amat sih. Cerita-cerita film itu kebanyakan adaptasi dari dunia nyata. Wajarlah kalau mirip. Lo kira manusia terinspirasi dari kisa para malaikat apa, hah?" Irwan sangat sebal pada sahabatnya ini.