"Aku menginginkan Samarita sembuh dan aku rela mengorbankan nyawaku untuknya," jawab Arthur bertekad dengan sepenuh hati demi rasa cinta dan kasih sayangnya kepada istri mereka. Hector mulai membuka buku tebal yang bersampul kulit yang mulai kusam akibat terlalu tua dan tersembunyi. Hector sangat pintar berbeda dengan Arthur, tetapi Arthur lebih memiliki kasih sayang daripada Hector yang sangat cuek dan selalu menang sendiri.
"Apa kau yakin dengan semua ini, Hector?" tanya Arthur.
"Aku sangat, yakin!" balasnya.
"Tapi, ini dilarang? Berarti ini sangat mengerikan! Kau tahu tidak ada kehidupan yang abadi di dunia ini," ujar Arthur was-was.
Hector melihat ke arahnya, "Jika kau tidak ingin berarti kau tidak mencintai Samarita! Relakan dia menjadi milikku!" hardik Hector. Arthur terdiam, ia tidak ingin Samarita menjadi sulit dengan semua itu. Arthur memandang Samarita yang semakin lemah, "Tapi buku ini dilarang, itu artinya buku ini sangat mengerikan," ujar Arthur.