Beberapa polisi juga sudah berjaga dipintu ruangan lain yang tidak diserang dan tidak terkena dampak dariasap beracun itu, tapi tidak ada pergerakan apapun yang mereka sadari, mereka hanya memperhatikan kepulan asap tebal sampai sekarang barulah mereka bisa sedikit memperhatikan kedalam ruangan itu.
"Lihat mereka menyelamatkannya"
Salah satu tim penyidik menyadari kalau orang yang dibawa Alison tadi sudah hilang bersama kepulan asap.
"Sudah pergi! Mereka semua sudah pergi!!" menyadari sandranya sudah diselamatkan mereka bergegas keluar dan tidak mendapati apapun, bahkan mereka juga sudah mencabut tiang yang memancarkan sengatan listrik, yang mengurung mereka tadi.
"Operasi mereka benar benar diluar kendali kita, segera hubungi markas besar, alihkan bantuan keseluruh kota dan memantau pergerakana mereka... pasti masih ada waktu untuk mengejarnya!!!" Alison segera mengintruksikan.
* * *
Para siswa sudah meninggalkan lingkungan sekolah, terlihat Felix dan Ivana masih bersembunyi di lingkungan sekolah karena tidak ingin meninggalkana Lachlan.
"Mengapa dia lama sekali, apa yang dilakukannya disana?" Ivana mulai khawatir karena Lachlan tidak segera menyusul.
"Kurasa dia sudah pergi mendahului kita" sambut Felix yang masih merasa panik karena keadaan yang menggilakan tadi.
"Tidak mungkin, ini jalan satu satunya selain gerbang depan sekolah, dia pasti melewati jalan ini kalau mau melarikan diri, tidak mungkin ia melewati gerbang depan, itu sama saja dengan menyerahkan diri pada mereka" wajah Ivana sudah mulai sedikit memerah karena khawatir dengan Lachlan yang tidak menyusul mereka.
"Jadi sekarang bagaimana? Jangan jangan dia pingsan lagi, Kita harus kembali untuk memastikan itu!" setelah itu Felix dan Ivana keluar dari persembunyian dan langsung bergegas kembali kehalaman depan sekolah untuk menyelamatkan Lachlan
...
.....
Lachlan yang sedang menyelinap memperhatikan apa yang dilakukan orang orang berbahaya itu pun diserang kebingungan berkali kali.
Mereka benar benar nekad menyerang kantor polisi, tapi mengapa? Dan juga mengapa mereka melewati jalan samping, ini benar benar terampil, mereka pasti sudah merencanakan semua dengan matang sehingga tidak dapat perlawanan dari kepolisian bahkan saat mereka berada dimarkas mereka sendiri...
Ehh...
Sudah selesai? Setelah membuat asap tebal mereka mundur dan meninggalkan kantor polisi? Apa yang sebebarnya terjadi, ini semakin membingungkan. Bukannya mereka yang menyerang, padahal tidak ada perlawanana yang signifikan dari kepolisian, kenapa mereka segera mundur setelah membuat asap tebal seperti itu.
Untuk berpikir bisa menyerang markas kepolisian dengan sempurna tanpa adanya perlawanan, mereka sudah sangat ahli dalam melakukan hal hal seperti ini, tidak heran kalau polisi sangat sulit untuk mencari jejak atau petunjuk tentang oprasi kejahatan yang mereka lakukan.
"Apa apaan ini? Sangat sulit dipercaya, dalam kurun waktu kurang dari sepuluh menit kantor polisi sudah mengalami kerusakan yang lumayan besar, pintu masuk kaca yang pecah, dinding samping yang bersebelahan dengan sekolah hancur dan..."
Saat Lachlan mulai menganalisis tingkat keberhasilan yang dicapai orang orang bertopeng itu, tiba tiba matanya membesar, mulutnya terkatup, wajahnya memerah menggambarkan keterkejutan yang luar biasa.
bagaimana ia tidak bisa tidak terkejut, saat ia menganalisis dan kepulan asap sepenuhnya hilang dari seberang sana, ia melihat begitu banyak orang berseragam polisi terbaring dilantai, apa ini?
Mereka semua dilumpuhkan dalam sepuluh menit, tanpa baku tembak? Itu artinya...? Mungkinkah asapnya bukan hanya sebagai mengalih perhatian, tapi juga beracun dan berperan besar dalam oprasi ini?.
Apakah mereka semua mati? Aku harus memastikannya. Lachlan bergegas menuju kantor polisi yang jaraknya tidak jauh dari tempat ia berdiri.
"Tahan disana nak! Jangan mendekat, terlalu berbahaya..." kata salah satu anggota kepolisian saat melihat Lachlan berlari mendekati mereka.
"Apa yang terjadi pak? Apa mereka semua..." saat ia mau lanjut bertanya beberapa dari polisi yang tadinya tergeletak dilantai mulai sadar perlahan, dan Lachlan menghela napas lega.
"Tentu! Mereka semua baik baik saja, racun dari kepulan asap tadi hanya sementara, menjauh lah terlalu berbahaya untuk mu berada disini" dengan cepat polisi itu mengintruksikan agar Lachlan menjauh dari lokasi kejadian, karena terlalu berbahaya bagi dirinya jika semakin mendekati area tersebut.
Bahkan mereka saja belum bisa mengatakaan kalau diri mereka dalam keadaan aman, karena serangan itu sangat mendadak dan tidak diketahui, bisa saja ada beberapa perangkap terinstalasi dikantor mereka yang tidak diketahui, dan itu bisa aktif kapan saja.
"Lachlan kau baik baik saja?" saat ia berhenti begitu diperingatkan agar menjauh dari lokasi, dan memutuskan mencari kedua temannya yang sudah terlebih dahulu menyelamatkan diri karena interuksinya, ternyata kedua temannya sudah kembali tepat dibelakangnya.
"Ahh aku baik baik saja, aku hanya penasaran apa yang membuat mereka menyerang kantor polisi, tapi tidak menyentuh satupun siswa, atau para guru. Padahal jarak kita juga tidak begitu jauh, jadi aku memutuskan untuk memantau mereka" dengan tenang ia menjelaskan kepada kedua temannya.
"Bodoh!! Kau pikir kau siapa? Jagoan? Kau pikir kau bisa melesat dan mengalahkan mereka jika mereka menyadari kau menguntit mereka..." mendengar alasan Lachlan Ivana tidak bisa tidak meledak dalam kemarahan, wajahnya sampai memereah sekali lagi karena mendengar alasan temannya ini.
"Tenanglah, dia baik baik saja, kan?" sedikit tertawa ringan karena melihat reaksi Ivana, Felix menenangkan dan langsung mengajak mereka meninggalkan sekolah.
...
"Apa apaan ini? Mengapa mereka berani melakukan hal senekad itu?" Felix mulai memikirkan kenapa bisa penjahat menyerang kantor kepolisian yang bertugas menangkap mereka... Dan berhasil.
"Entahlah aku juga kurang tahu, mereka hanya datang dan masuk lewat samping lalu pergi" dengan cepat Lachlan menjawab sesuai pengamatan yang dilakukannya tadi.
"Datang menyerang dan masuk lewat samping, tapi tidak ada pintu dari arah samping kan, itu tepat disebelah perkarangan sekolah kita" Ivana juga mulai penasaran dengan apa maksud tindakan para perampok itu.
"Benar, tidak ada pintu dari arah samping, saat aku mendekat untuk menyaksikan apa yang mereka lakukan, aku melihat mereka memasang bom di tembok itu lalu meledakkannya sehingga temboknya hancur dan mereka langsung membuat kepulan asap didalamnya, dengan kata lain mereka membuat pintu mereka sendiri untuk masuk"
Setelah beberapa saat ia melanjutkan "tapi, tadi kalian juga bisa menyaksikan kalau pintu depan ternyata juga sudah rusak parah, pintu kacanya sudah hancur berkeping keping..." belum lagi siap Lachlan mendeskripsikan apa yang dilihatnya Felix memotong.
"Itu artinya saat mereka datang meka langsung membagi beberapa tim untuk menyerang dua arah secara bertahap namun cepat. Awalnya mereka datang dari pintu depan dan membuat sedikit kekacauan sehingga para polisi siaga dengan apa yang akan terjadi didepan, begitu kereka berhasil membuat kekacauan, tim yang sudah berada disamping sekolah kita langsung meledakkan dinding dan membuat celah untuk mereka masuk,