"Sayang sekali kau Joshua, harus terlahir sebagai anak dari pecundang ini," hina Bruno yang sambil menyilangkan kakinya dan tersenyum sinis.
Rio yang tidak terima di hina di depan putranya sendiri langsung menggebrak meja serta menayap nanar wajah Bruno yang nampak tengah menghinanya. "Beraninya kau menghinaku seperti itu."
"Jika tidak mau dikatakan sebagai pengecut." Bruno menurunkan kakinya dan menatap wajah Rio dengan dekat. "Kembalikan putriku, aku tahu sejak awal kau ingin menghancurkan perusahaanku, oleh sebab itu kau gunakan Zefa sebagai alat balas dendammu."
Joshua masih membeku mendengar sebuah kenyataan yang sangat pahit dan sakit saat dia mendengarnya. 'Ja-jadi Zefa bukan dipindahkan ke rumah sakit?"