Dan tepat di saat itu juga Nathan menoleh kearah Zefa dan mereka berdua saling bertukar pandangan.
Pupil hitam legam milik Zefa membuat Nathan terhanyut dalam pikiran sediri hingga pada akhirnya suara tepukan dari teman sekelasnya membuat Nathan tersadar, dia langsung mengalihkan pandangannya dan menatap kearah kertas yang sedari tadi dipegangnya.
Agus bersiul lalu menarik legan Nathan kearahnya. "Wah gila, kau benar-benar menghayati peranmu sebagai Romeo," pujinya.
"Aku hanya bertidak profesional," jawab Nathan seraya melepaskan tangan Aus dari lengannya dan menjauh dari pria itu.
Sebaliknya dengan Zefa, gadis itu malah terganggu dengan sara sorakan teman sekelasnya. Gadis itu menatap sinis kearah teman-temannya lalu berkata, "Diam atau aku jahit mulut kalian."