Zefa sudah tidak perduli dengan penampilannya saat ini, rambutnya yang tidak tertata dengan rapi dan sepatunya yang terbalik sehigga membuat semua orang berpapasan dengannya melihatnya dengan tatapan aneh dan Zefa tidak memperdulikan hal itu.
Dan tepat saat kedua kakinya membawannya ke depan pintu kelas Zefa menghentikan langkahnya dan mengearkan pandangannya ke seluruh kelas. Di bangku yang berada di pojok ruangan dia menemukan sosok pria yang dicarinya.
Segera Zefa melangkahkan kakinya menghampiri pria itu dan tepat saat di sampingnya dia berkata, "Nathan, apa kau melihat ponselku?"
Nathan berdecak kesal, buku nove yang sejak tadi sudah berada di depan wajahnya perlahan di turunkannya dan menatap malas kearah Zefa yang tengah menunggu jawabannya. "Apa kau buta? Tidakkan kau lihat ponselmu sejak tadi ada di sampingku?"
Jawaban dingin yang Nathan lontarkan barusan membuat Zefa memeluk tubuhnya sendiri seolah dia sedang kedinginan. "Apa kau tidak merasa dingin?"