Zefa sempat berpikir kau mungkin saja Maria hanya mengirimnya pesan iseng namun, tepat disampingnya mendengar suara Altis yang terdengar familiar di telinganya. Zefa menoleh terkejut ketika mengetahui kalau orang yang memanggilnya adalah. "Maria! Kau mengagetkanku."
Maria cekikikan mendengar ekspresi wajah Zefa. "Kau sungguh lucu, Fa."
"Itu tidak lucu, Mar. Apa yang kau lakukan disini?" tanya Zefa dengan muka masam.
Maria semakin gemas melihat kerutan di dahi temannya. "Uluh-uluh kau marah, Fa?"
Cubitan pipi yang dilakukan Maria membuat Zefa kesal, tangannya menyingkirkan jari-jemari Maria yang menempel di pipinya. "Hentikanlah."
"Iya baiklah." Maria menurunkan tangannya.
"Jadi apa yang kau lakukan disini?"
"Bolehkan aku menginap disini?" pinta Maria sembari memegangi tangan kanan Zefa yang masih menggenggam ponsel.