"Siapa dia?" tanya Zefa kepada Joshua.
"Feliks."
Felik menyeringai ketika mendengar Joshua menyebutkan namanya, hal itu membuat tersulut emosi. Joshua mengepalkan tangannya dan bersiap-siap untuk menghajar pria di depannya itu.
Reflek Zefa langsung memegangi lengan Joshua untuk menahan pria itu agar tidak membuat keonaran di kantin. Joshua berbalik dan melihat Zafa menggelengkan kepalanya.
"Jangan," ucap Zefa tanpa suara.
Joshua mendengkus kesal, dia kembali duduk dan menatap Zefa yang tengah berada di depannya. Bukan tanpa alasan Joshua menuruti Zefa sebab menurutnya hal yang dilarang Zefa adalah hal yang terbaik baginya.
"Wih, kayaknya singa kita sudah ada pawangnya," ejek Feliks seraya menghampiri meja Zefa, pria itu menarik kursi. Feliks terkekeh sinis ketika melihat ekspresi wajah Zefa ketika menatapnya. "Ternyata kau yang bernama Zefa, nama yang bagus."