Sudah genap satu tahun Zefa menjadi siswa kelas sebelas dan kini dia naik ke kelas dua belas. Sudah tujuh bulan pula sejak kematian Joshua yang membuat kehidupan Zefa berwarna kelabu.
"Zefa,ayo bangun nak." Suara Clara dari depan pintu kamar Zefa.
"Iya Zefa cepetan lama banget sih," sahut Johan yang baru saja keluar dari kamar.
"Tuh anak masih aja tidur," sahut Bimo yang sedang berdiri di depan pintu sambil bersendekap.
Zefa yang tengah bersiap-siap dengan rambutnya mulai terganggu dengan teriakan Bimo dan juga Johan. "Ya, sebentar!" jawab Zefa dari dalam kamar. 'Kenapa mereka selalu saja mengangguk? Menyebalkan!' batin Zefa, tepat saat dirinya telah siap dan juga sudah menyelipkan jepit rambut barulah Zefa keluar dari kamar dengan memakai serangan putih abu-abu.
Zefa segera berlari turun menuju ke ruang makan ketika kakak dan adiknya sudah tidak ada di depan kamar dan sesampainya di ruang makan Zefa langsung duduk dikursi lalu makan.
